Friday, September 2, 2016

Geblek! Gadis 17 Tahun Lapor Pamannya Dia Di Perkosa Temannya, Pamannya Malah Minta Jatah Juga

Berita Umum - Kisah tragis siswi kelas 1 SMA swasta itu terkuak ketika Melati didampingi ibukandungnya, Yana mendesak polisi menanggapi laporan pengaduannya terhadap Parlindungan, Parlaungan dan Irwan.
Berdasarkan keterangan yang dihimpun POSMETRO MEDAN dari gedung People Smuggling Polda Sumut, Kamis (13/6) siang menyebutkan, peristiwa tersebut bermula dari pemerkosaan yang dilakoni temannya Perlindungan saat korban pulang sekolah, di bulan Januari 2013 silam. Saat itu, Melati yang sedang menunggu angkutan di depan sekolahnya di jemput Parlindungan warga Jl. Cemara IV, Batang Kuis, Kab. Deli Serdang dengan mengendarai sepeda motor.

Lantaran sudah saling kenal, Melati tidak curiga saat dibawa pelaku ke tempat kos teman Parlindungan di Jl. Teratai, kawasan Kampus Universitas Medan Area (UMA) dengan alasan hendak mengambil tas. Sesampainya di kosan tersebut, Melati pun diajak masuk ke dalam kamar kos tersebut. “Saat itu kondisi kos sunyi. Hanya ada mereka berdua saja,” ucap Yana, ibu korban.

Selanjutnya, saat berada di kamar kos tersebut, Parlindungan langsung mengunci kamar. Melihat hal tersebut, Melati sempat berontak. Tapi sayang, Parlindungan langsung menutup mulut Melati. “Sudah mau lari dia. Tapi, waktu itu Parlindungan langsung mengunci kamar kos. Selanjutnya pelaku menyekap mulut Melati dan mengikat tangannya,” ungkap Yana, berdasarkan keterangan anaknya.

Saat itu juga Melati diperkosa Parlindungan. Sesudah melampiaskan nafsu bejatnya, Parlindungan kemudian mengantar Melati pulang. “Tapi, dia nggak ngantar Melati sampai rumah. Hanya diantarnya sampai di depan gang saja,” tutur Yana.

Sesampainya di rumah, Melati tidak menceritakan kejadian yang menimpa dirinya tersebut kepada ibunya. Berselang 3 minggu setelah kejadian tersebut, Melati pun kembali dijemput saudara kembar Parlindungan, Parlaungan di depan sekolah. 
“Selanjutnya, 3 minggu kemudian Melati dibawa lagi sama Parlaungan kekosan tersebut dengan alasan mau ganti kreta,” ucapnya.

Sesampainya di kosan tersebut, Melati kemudian diajak masuk ke kamar kos tersebut. Saat itu, lantaran cuaca yang panas terik Parlaungan pun permisi sama keluar untuk membeli minuman. “Nggak berapa lama, pelaku bawa minuman botol yang tutupnya sudah terbuka. Lantaran tak curiga, Melati minum air mineral botol yang dibawa pelaku,” ungkapnya.

Setelah meminum minuman air mineral botol tersebut, Melati tak sadar. Sesudah sadar, Melati melihat tubuhnya sudah telanjang bulat. Dan selanjutnya, Melati diantar pulang. 

“Tapi, tetap Melati tidak diantar sampai ke rumah. Dia hanya diantar sampai di depan gang saja,” terang Yana.

Sesampainya di rumah Melati menangis. Melihat anaknya menangis tersebut, Yana pun kemudian menanyakan penyebabnya.

“Tapi Melati bilang dirinya nggak apa-apa. Saya pikir dia ada masalah di sekolah,” katanya.

Ternyata, di bulan Februari 2013, Melati tidak mendapat haid. Lantaran panik, Melati pun kemudian mendatangi Parlindungan. 

“Saat itu, Parlidungan sempat memberi jamu untuk menggugurkan. Namun sayang, dua kali jamu yang dikasih Parlindungan, janin Melati tidak juga jatuh,” beber Yana.

Lantaran tidak jatuh juga setelah diberi jamu tersebut, Melati pun tukar pikiran dengan pamannya, Irwan. “Paman, saya sedang hamil. Saya takut sama mama. Bisa paman bantu saya,” ungkap Yana menirukan percakapan Melati dengan Irwan.

Selanjutnya, Yana mengatakan, Irwan saat itu mengatakan kalau dia bisa membantu Melati. “Kemudian, 2 minggu kemudian Melati pun mendatangi kediaman Irwan. Tapi saat itu Irwan tidak memberikan obat menggugurkan itu,” cetus Yana.

Kemudian, beber Yana, saat itu Irwan mengatakan kepada Melati kalau menggugurkan itu memerlukan biaya besar. Lantaran tidak mempunyai uang, Melati pun kemudian mengatakan sama Irwan kalau dia tidak punya uang. 

” Melati nggak punya uang paman. Tapi Melati ada kalung,” ucap Yana, menirukan percakapan Melati dan Irwan.Yang anehnya lagi, terang Yana, kalung Melati yang bukan emas itupun diambil Irwan dengan alasan untuk biaya pengguguran. 
“Selanjutnya, setelah Melati selesai kerja kelompok di rumah temannya yang dekat dengan rumah kakak Irwan. Beberapa hari kemudian, Melati pun bertemu sama Irwan saat di rumah temannya tersebut,” ucapnya.