Berita Umum - Hubungan sesama jenis terlihat tidak lazim karena hubungan tersebut melanggar norma dan banyak orang tua yang tidak merestui hubungan haram tersebut termasuk hubungan antar Tama dan Ria yang tidak restui kedua orang tua mereka sehingga mereka berdua terpaksa harus keluar dari rumahnya untuk mempertahankan hubungan mereka.
Keduanya lalu mengontrak rumah di Jalan Skip Medan. Untuk bertahan hidup–berdasarkan pengakuan Tama–, dia terpaksa membujuk Ria untuk menjual tubuhnya ke lelaki hidung belang di Jalan Gatot Subroto .Satu kali short time, tubuh ria dihargai Rp300 ribu. Lakon itu sudah terhitung 3 bulan dijalani Ria demi Tama.
Namun saat ditanya mengapa tega menjual Ria, Tama membantah. Hanya saja dia mengakui, perbuatan itu karena faktor kebutuhan hidup hingga akhirnya Ria rela menjual tubuhnya.”Sekali main Rp300 ribu. Aku gak jual dia. Tapi dia sendiri yang mau untuk kebutuhan bersama,”ujar Tama.
Tama mengaku, terkadang hatinya tergores saat Ria menjual tubuhnya. Namun dia terpaksa diam, karena memang demi kebutuhan ekonomi bersama. “Kadang aku sedih, tapi karena kebutuhan, terpaksalah,” ujar Tama.Ria sendiri saat diwawancarai awak Posmetro Medan, mengaku menikmati nya. “Mau gak mau lah, Bang. Harus dinikmati,” ujar Ria.
Wanita berparas manis ini sendiri mengaku, diri nya pernah jadi korban pelecehan seks pamannya saat masih berusia 8 tahun. Sejak itulah Ria jadi trauma terhadap laki-laki, hingga akhirnya bertemu dengan Tama di sebuah kafe di Jalan Juanda.
Sejak bertemu Tama, Ria merasa ada yang memperhatikannya. Lalu mereka pun sering bertelepon. Dari situlah Ria jadi ada perasaan aneh atas perhatian Tama dan akhirnya Ria pun jatuh cinta kepada Tama.
Awalnya Ria merasa risih. Namun karena perasaan aneh dari dalam tubuhnya terus mendesak, hingga akhirnya Ria pun mau jatuh ke pelukan Tama. “Aku awalnya merasa aneh, Bang. Tapi karena Tama perhatian, aku jadi senang,”ujar Ria.Keduanya pun berharap bisa bersama selamanya, bahkan boleh menikah
Keduanya lalu mengontrak rumah di Jalan Skip Medan. Untuk bertahan hidup–berdasarkan pengakuan Tama–, dia terpaksa membujuk Ria untuk menjual tubuhnya ke lelaki hidung belang di Jalan Gatot Subroto .Satu kali short time, tubuh ria dihargai Rp300 ribu. Lakon itu sudah terhitung 3 bulan dijalani Ria demi Tama.
Namun saat ditanya mengapa tega menjual Ria, Tama membantah. Hanya saja dia mengakui, perbuatan itu karena faktor kebutuhan hidup hingga akhirnya Ria rela menjual tubuhnya.”Sekali main Rp300 ribu. Aku gak jual dia. Tapi dia sendiri yang mau untuk kebutuhan bersama,”ujar Tama.
Tama mengaku, terkadang hatinya tergores saat Ria menjual tubuhnya. Namun dia terpaksa diam, karena memang demi kebutuhan ekonomi bersama. “Kadang aku sedih, tapi karena kebutuhan, terpaksalah,” ujar Tama.Ria sendiri saat diwawancarai awak Posmetro Medan, mengaku menikmati nya. “Mau gak mau lah, Bang. Harus dinikmati,” ujar Ria.
Wanita berparas manis ini sendiri mengaku, diri nya pernah jadi korban pelecehan seks pamannya saat masih berusia 8 tahun. Sejak itulah Ria jadi trauma terhadap laki-laki, hingga akhirnya bertemu dengan Tama di sebuah kafe di Jalan Juanda.
Sejak bertemu Tama, Ria merasa ada yang memperhatikannya. Lalu mereka pun sering bertelepon. Dari situlah Ria jadi ada perasaan aneh atas perhatian Tama dan akhirnya Ria pun jatuh cinta kepada Tama.
Awalnya Ria merasa risih. Namun karena perasaan aneh dari dalam tubuhnya terus mendesak, hingga akhirnya Ria pun mau jatuh ke pelukan Tama. “Aku awalnya merasa aneh, Bang. Tapi karena Tama perhatian, aku jadi senang,”ujar Ria.Keduanya pun berharap bisa bersama selamanya, bahkan boleh menikah