Berita Umum - Maraknya pelecehan terhadap anak sudah sering terjadi, kali ini berita memalukan datang dari guru batam yang berinisial Ar yang merupakan warga negara asing yang melecehkan siswanya hinggah siswa tersebut trauma dan tidak berani untuk ke sekolah.
Berita pelecehan terhadap anak di bawah umur ini menimpa LW, satu diantara siswa dari satu sekolah swasta di Komplek Ruko Aku Tahu, Sei Panas.bunda LW bersama beberapa pemerhati sosial, anak, dan perempuan melaporkan hal tersebut ke unit VI PPA Polresta Barelang, Rabu (31/8/2016) siang.
"Ketahuannya baru tanggal 4 Agustus lalu. Si ibunya curiga, kenapa anak ini nggak mau sekolah. Setiap hari Senin dia ketakutan mau ke sekolah. Semula ibunya kira anaknya ini belum punya teman, atau masih ingat teman di sekolah lamanya. Kebetulan Lw pun baru dua minggu pindah ke sekolah itu," ujar Ani Lestari, seorang pemerhati sosial, saat mendamping Y, orangtua korban.
Saat ditanyai, barulah LW mengaku mengalami perbuatan tidak senonoh dari oknum guru matematikanya berinisial Ar, yang merupakan Warga Negara Asing (WNA).
"Jadi pertama anak itu pernah dikejar lalu dirangkul dari belakang. Kening bagian samping kirinya dikecup. Sampai pernah guru yang merangkap jadi guru Bahasa Inggris itupun meraba dadanya, kemudian merogoh kantung bajunya. Alasannya mau lihat berapa sih uang di sakunya," tutur Ani.
Menurut Ani, ulah oknum guru asal Filipina tersebut bukan pertama kalinya.Sebelumnya, oknum guru yang sama pun pernah melakukan hal tersebut ke siswa lain yang duduk di kelas IV.
"Jadi ada dua, siswa kelas IV dan si LW, anak kelas VII. Jadi saat kejadian yang anak kelas IV itu, guru ini sudah sempat dihentikan. Tapi kita bingung, kok sekarang dipekerjakan lagi. Kejadiannya di jam sekolah dan di dalam kelas," ucap Ani.
Ani mengatakan saat ini anak tersebut sudah dipindahkan ke sekolah lain.
Berita pelecehan terhadap anak di bawah umur ini menimpa LW, satu diantara siswa dari satu sekolah swasta di Komplek Ruko Aku Tahu, Sei Panas.bunda LW bersama beberapa pemerhati sosial, anak, dan perempuan melaporkan hal tersebut ke unit VI PPA Polresta Barelang, Rabu (31/8/2016) siang.
"Ketahuannya baru tanggal 4 Agustus lalu. Si ibunya curiga, kenapa anak ini nggak mau sekolah. Setiap hari Senin dia ketakutan mau ke sekolah. Semula ibunya kira anaknya ini belum punya teman, atau masih ingat teman di sekolah lamanya. Kebetulan Lw pun baru dua minggu pindah ke sekolah itu," ujar Ani Lestari, seorang pemerhati sosial, saat mendamping Y, orangtua korban.
Saat ditanyai, barulah LW mengaku mengalami perbuatan tidak senonoh dari oknum guru matematikanya berinisial Ar, yang merupakan Warga Negara Asing (WNA).
"Jadi pertama anak itu pernah dikejar lalu dirangkul dari belakang. Kening bagian samping kirinya dikecup. Sampai pernah guru yang merangkap jadi guru Bahasa Inggris itupun meraba dadanya, kemudian merogoh kantung bajunya. Alasannya mau lihat berapa sih uang di sakunya," tutur Ani.
Menurut Ani, ulah oknum guru asal Filipina tersebut bukan pertama kalinya.Sebelumnya, oknum guru yang sama pun pernah melakukan hal tersebut ke siswa lain yang duduk di kelas IV.
"Jadi ada dua, siswa kelas IV dan si LW, anak kelas VII. Jadi saat kejadian yang anak kelas IV itu, guru ini sudah sempat dihentikan. Tapi kita bingung, kok sekarang dipekerjakan lagi. Kejadiannya di jam sekolah dan di dalam kelas," ucap Ani.
Ani mengatakan saat ini anak tersebut sudah dipindahkan ke sekolah lain.