Berita Umum - Dengan dalih selalu di perlakukan kasar oleh suaminya membuat Nurhayani ibu 3 anak memendam dendam dan sakit hati. Nurhayani menyewa beberapa orang untuk membunuh suaminya dengan skenario perampokan. Namun skenarionya tercium oleh polisi yang menyidik Nurhayani, karena di kabarkan Nurhayani memiliki pasangan indaman yang lain yang lebih baik.
Dan, yang menjadi korban dendam itu tak lain adalah Armansyah Harahap (39), distributor pupuk yang ditemukan tewas mengenaskan di daerah Simirik Psp Batunadua Kota Psp pada Sabtu (5/9) malam.
Pria yang sebelumnya diduga dirampok, kemudian dibunuh dengan sadis itu, ternyata dihabisi oleh orang yang sengaja dibayar Nurhayani Siregar, istrinya sendiri.
Kasus itu terungkap setelah Nurhayani berulang-ulang diperiksa polisi yang sebelumnya sudah mencurigai keterlibatan perempuan itu. Berawal dari keterangannya yang berbelit-belit dan sejumlah pengakuannya yang diketahui janggal.
Didampingi penguasa hukumnya, Selasa (8/9), Nurhayani pasrah dan mengakui semua perbuatannya. Dia otak pelaku sekaligus yang merencanakan pembunuhan Armansyah, suaminya yang sudah belasan tahun menikahinya.
“Ia sudah mengakuinya, motifnya istri (pelaku,red) merasa dendam kepada korban (suaminya, red) yang kerap berlaku kasar kepadanya. Dan, atas pengakuannya itu kita membawanya ke polisi untuk kembali memberikan keterangan yang sebenarnya,” ungkap penasihat hukum Nurhayani, Ridwan Rangkuti SH MH yang mendampinginya di Mapolres Kota Psp.
Dijelaskannya, kliennya itu sudah terbuka, begitu juga siapa-siapa saja orang yang terlibat dalam aksi kriminal yang dikenal sadis sepanjang tahun 2015 di wilayah Kota Psp ini, Nurhayani pun sudah mengungkapkannya.
“Jadi istri korban sebelumnya sudah menyusun rencana ini dengan meminta bantuan kepada orang yang dikenalnya dan memberikan sejumlah uang untuk melakukan pembunuhan tersebut,” ucap Ridwan.
“Kita juga sebelumnya sudah berupaya untuk membujuknya hingga akhirnya ia (Nurhayani,red) mengakui sendiri perbuatan yang jauh hari sudah direncanakannya itu,” lanjut Ridwan dan berharap dengan pengakuannya itu bisa membantu proses hukum yang akan dihadapi pelaku.
Sementara itu, Kapolres Kota Psp AKBP M Helmi Lubis SIK melalui Kasat Reskrim AKP DB Diriono Sihotang SH menjelaskan, jauh sebelumnya sudah mencurigai gelagat dan keterangan yang diberikan Nurhayani saat dilakukan pemeriksaan.
Sebab menurut Kasat, dari hasil olah TKP yang dilakukan dan dikonfrontir dengan pengakuannya, banyak sekali ditemui sejumlah kejanggalan.
“Dari awal kita sudah curiga, namun kita tidak bisa langsung menuduhnya apalagi alat atau bukti petunjuk juga belum lengkap. Namun setelah kita terus lakukan penyidikan dengan memintanya untuk setiap hari datang ke Polres, akhirnya Nurhayani mengakui semua perbuatannya,” tukas Kasat.
Dan, yang menjadi korban dendam itu tak lain adalah Armansyah Harahap (39), distributor pupuk yang ditemukan tewas mengenaskan di daerah Simirik Psp Batunadua Kota Psp pada Sabtu (5/9) malam.
Pria yang sebelumnya diduga dirampok, kemudian dibunuh dengan sadis itu, ternyata dihabisi oleh orang yang sengaja dibayar Nurhayani Siregar, istrinya sendiri.
Kasus itu terungkap setelah Nurhayani berulang-ulang diperiksa polisi yang sebelumnya sudah mencurigai keterlibatan perempuan itu. Berawal dari keterangannya yang berbelit-belit dan sejumlah pengakuannya yang diketahui janggal.
Didampingi penguasa hukumnya, Selasa (8/9), Nurhayani pasrah dan mengakui semua perbuatannya. Dia otak pelaku sekaligus yang merencanakan pembunuhan Armansyah, suaminya yang sudah belasan tahun menikahinya.
“Ia sudah mengakuinya, motifnya istri (pelaku,red) merasa dendam kepada korban (suaminya, red) yang kerap berlaku kasar kepadanya. Dan, atas pengakuannya itu kita membawanya ke polisi untuk kembali memberikan keterangan yang sebenarnya,” ungkap penasihat hukum Nurhayani, Ridwan Rangkuti SH MH yang mendampinginya di Mapolres Kota Psp.
Dijelaskannya, kliennya itu sudah terbuka, begitu juga siapa-siapa saja orang yang terlibat dalam aksi kriminal yang dikenal sadis sepanjang tahun 2015 di wilayah Kota Psp ini, Nurhayani pun sudah mengungkapkannya.
“Jadi istri korban sebelumnya sudah menyusun rencana ini dengan meminta bantuan kepada orang yang dikenalnya dan memberikan sejumlah uang untuk melakukan pembunuhan tersebut,” ucap Ridwan.
“Kita juga sebelumnya sudah berupaya untuk membujuknya hingga akhirnya ia (Nurhayani,red) mengakui sendiri perbuatan yang jauh hari sudah direncanakannya itu,” lanjut Ridwan dan berharap dengan pengakuannya itu bisa membantu proses hukum yang akan dihadapi pelaku.
Sementara itu, Kapolres Kota Psp AKBP M Helmi Lubis SIK melalui Kasat Reskrim AKP DB Diriono Sihotang SH menjelaskan, jauh sebelumnya sudah mencurigai gelagat dan keterangan yang diberikan Nurhayani saat dilakukan pemeriksaan.
Sebab menurut Kasat, dari hasil olah TKP yang dilakukan dan dikonfrontir dengan pengakuannya, banyak sekali ditemui sejumlah kejanggalan.
“Dari awal kita sudah curiga, namun kita tidak bisa langsung menuduhnya apalagi alat atau bukti petunjuk juga belum lengkap. Namun setelah kita terus lakukan penyidikan dengan memintanya untuk setiap hari datang ke Polres, akhirnya Nurhayani mengakui semua perbuatannya,” tukas Kasat.